Bagaimana pelaku usaha di Asia Tenggara memperluas kehadiran mereka lewat media sosial? | Asian Business Review
, APAC
511 view s

Bagaimana pelaku usaha di Asia Tenggara memperluas kehadiran mereka lewat media sosial?

 8 dari 10 konsumen di kawasan tersebut menggunakan platform online untuk menemukan barang yang hendak mereka beli

Asia Tenggara memimpin pertumbuhan transformasi digital, dengan jumlah konsumen digital diperkirakan akan mencapai 350 juta pada akhir 2021, menurut Laporan SYNC Asia Tenggara oleh Facebook dan Bain & Company.

Belanja konsumen secara online, rata-rata mencapai US $ 238 pada tahun 2020 dan  SYNC mencatat pertumbuhan sebesar 60% pada akhir tahun menjadi US $ 381.

Facebook sendiri telah memahami angka-angka tersebut. Bermula sebagai situs media sosial yang menghubungkan orang secara virtual, Facebook kini juga dapat digunakan sebagai tempat jual beli produk lewat fitur Facebook Marketplace yang diluncurkan pada 2016.

"Marketplace adalah langkah alami bagi kami dalam menanggapi bagaimana orang-orang berinteraksi satu sama lain. Kami pertama kali mengamati aktivitas tersebut di Grup Facebook, yang hanya tumbuh secara substansial dari sana," kata Benjamin Joe, Facebook vice president for Southeast Asia and Emerging Markets kepada Retail Asia.

Joe mengatakan ada lebih dari satu miliar pengguna marketplace setiap bulan, mencari barang-barang seperti sepatu, perlengkapan bayi, mobil, dan apartemen.

Berdasarkan penelitian, 72% bisnis di Asia Tenggara mengatakan media sosial membantu mereka lebih terlibat dengan konsumen mereka. Joe juga mengatakan bahwa penemuan digital adalah hal yang krusial bagi konsumen di kawasan ini lewat saluran online yang terdiri dari 80% saluran, yang digunakan untuk menemukan barang yang ingin mereka beli, dibandingkan dengan 20% saluran offline.

Penelitian ini juga menemukan bahwa 56% menggunakan online sebagai saluran utama untuk pembelian, naik dari 46% pada tahun 2020.

Ekosistem digital

Facebook meluncurkan sistem “Discovery Commerce” pada tahun 2020 yang memberikan kesempatan bagi pelaku bisnis untuk memamerkan produk dan jasa mereka di platform daring untuk mengantisipasi kebutuhan pembeli dan mencocokkan produk dengan para calon pembeli,

"Ekosistem adalah panduan menyeluruh yang menawarkan rekomendasi penting untuk bisnis,  termasuk personalisasi, menciptakan materi iklan yang menarik, menggunakan alat pengiklanan dan konversi serta solusi optimisasi dan pengukuran," kata Joe, seraya menambahkan bahwa itu membantu menyamakan area persaingan bersama merk-merk besar dan pembuat konten profesional.

Joe mencontohkan toko kue di Singapura bernama Puffs and Peaks yang telah ada sejak 2016. Toko dimulai sebagai usaha yang dibuat berdasarkan passion pendirinya bernama Jing Ting untuk menjual kue secara online. Pembukaan toko fisiknya awalnya direncanakan pada awal 2020 tetapi harus ditunda karena pandemi.

“Untuk melewati rintangan, mereka membuat pelanggan menemukan kreasi mereka melalui Instagram dan berkomunikasi lewat WhatsApp. Popularitas bisnis berkembang dan tumbuh lebih dari sebelumnya, "katanya, seraya menambahkan bahwa Puffs and Peaks secara resmi membuka toko fisiknya di Tampines pada November 2020.

Facebook juga meluncurkan Facebook Shops dan Instagram Shopping tahun lalu yang merupakan pengalaman belanja pertama lewat smartphone  yang memungkinkan bisnis membuat toko online di akun media sosial tersebut secara gratis dan terhubung dengan pelanggan mereka melalui pesan langsung di platform tersebut, termasuk WhatsApp.

Facebook juga memiliki pusat "Facebook for Business" yang memberikan panduan dan wawasan kepada bisnis untuk memperluas kehadiran online mereka lewat platform tersebut, ujar Joe.

Fitur keamanan

Dengan transaksi yang terjadi lewat aplikasi media sosial, Facebook telah menerapkan kebijakan perdagangan untuk penjual di Facebook, Instagram, dan WhatsApp yang memberikan pedoman tentang jenis produk dan layanan yang dapat ditawarkan lewat aplikasi media sosial ini.

Kebijakan perdagangan mencakup larangan menjual produk dewasa, alkohol, hewan, media digital, dan perangkat elektronik, baik itu di Facebook, Instagram, dan WhatsApp.

Diskriminasi, perjudian, barang dan bahan berbahaya, eksploitasi manusia dan layanan seksual juga tidak diperbolehkan masuk dalam daftar produk dan layanan Facebook.

Terlepas dari ini, Joe mengatakan mereka juga mendorong pembeli untuk melaporkan penjual yang melanggar kebijakan perdagangan atau aturan yang ada dan mereka dapat menangguhkan atau melarang penjual yang melakukannya. Pembeli dapat mengajukan klaim penipuan dan penjual dapat dikenakan konsekuensi.

Perlindungan terhadap pembelian untuk jenis produk tertentu di mana pembeli dapat mengajukan klaim atas pembelian mereka yang bermasalah, juga tersedia. Facebook kemudian akan meninjau klaim dan menyetujui  pengembalian uang untuk harga pembelian penuh dan biaya pengiriman.

Pembeli dan penjual dapat meninggalkan penilaian dan umpan balik tentang cara meningkatkan layanan seperti waktu respons, keramahan, dan kesesuaian. Untuk memastikan bahwa tidak akan ada konten yang tidak pantas, Facebook menggunakan artificial intellegent (AI). Jika suatu pihak, baik pengguna atau pembeli, melanggar kebijakan di Facebook, pengguna dapat memilih untuk melaporkan pihak lain.

“Kami terus mengeksplorasi cara-cara yang dapat membantu orang membuat keputusan yang lebih tepat tentang siapa yang akan dibeli dan dijual, seperti label untuk pembeli dan penjual yang telah mengkonfirmasi identitas dan fitur mereka untuk memudahkan penjual  memilih tempat umum terdekat untuk bertemu secara langsung,” Joe memaparkan.

Follow the link s for more news on

Asia-Pasifik mungkin tidak mencapai target energi terbarukan

Negara-negara di kawasan itu harus menarik investasi untuk memajukan tujuan energi bersih mereka.

Clone of BCA menjalankan komitmen terhadap keuangan berkelanjutan

Bank asal Indonesia ini mempertimbangkan aspek lingkungan dan tata kelola dalam keputusan pemberian pinjaman.

K3Mart memadukan budaya Korea dan produk UMKM lokal dalam satu gerai

Convenience store itu menyediakan perbandingan produk impor dan produk lokal sebesar 50:50 di 30 outlet mereka.

Analisa data, kunci kesuksesan AIA Indonesia dalam mengatasi penipuan

Prosedur operasional standar dan penyidik yang terlatih menjaga AIA Indonesia tetap terkendali.

KCG menguasai brand positioning untuk segmen premium di Indonesia

Mereka mengadopsi solusi berbasis teknologi terbaru untuk sukses mengelola 92 toko ritel di 20 kota di Indonesia.

Sistem JAMALI terancam oleh ancaman keandalan dan efisiensi

Sistem Jawa-Madura-Bali (JAMALI) menyuplai 70% listrik Indonesia untuk 160 juta orang.

Bacha Coffee menguasai retail kaya sensorik di Jakarta

Memadukan warisan dan kemewahan, Bacha Coffee Plaza Senayan menghadirkan pengalaman unik bagi pecinta kopi Indonesia.

Lippo Malls menyesuaikan diri dengan perubahan preferensi konsumen

Lebih dari 60% pengunjung mal mereka berasal dari generasi muda.

Inovasi medis global dan solusi berbasis AI menjadi sorotan

Medical Taiwan 2024 menghadirkan 280 peserta dari 10 negara dan mendorong integrasi teknologi dalam layanan kesehatan.

Permintaan untuk pembayaran digital semakin meningkat di Indonesia

Dua pemimpin layanan keuangan digital menekankan pentingnya kolaborasi daripada persaingan.