Mengapa e-commerce perlu beralih ke prioritas yang customer-centric | Asian Business Review
, APAC
434 views
Shutterstock photo

Mengapa e-commerce perlu beralih ke prioritas yang customer-centric

Pengalaman shopper yang terintegrasi di platform fisik dan digital sangatlah penting.

Secara tradisional, produk telah menjadi fokus utama dalam strategi pertumbuhan e-commerce yang efektif. Namun, di pasar saat ini, mengintegrasikan pendekatan yang berorientasi pada shopper di seluruh saluran menjadi faktor krusial untuk mencapai kesuksesan.

Ankit Sharma, vice president Retail Solutions - Digital Transformation, Analytics, and Data Science di eClerx, menekankan pentingnya pengalaman shopper yang terintegrasi di platform fisik maupun digital.

“Hal yang paling penting adalah memulai dengan shopper sebagai pusatnya,” ujarnya dalam Retail Asia Forum yang baru-baru ini diadakan di Kuala Lumpur, Malaysia.

“Mereka tidak lagi sekadar membeli produk secara online, tetapi mereka membeli keseluruhan pengalaman mulai dari menjelajah, menemukan produk, hingga proses pengiriman secara offline,” tambahnya. “Apa yang mereka beli secara online bukan hanya produk, melainkan keseluruhan pengalaman yang diberikan kepada mereka.”

Operasional yang unggul dan data analytic

Strategi Sharma menekankan pentingnya keunggulan operasional, dengan menyoroti perlunya mendukung rencana strategis melalui kerangka operasional yang kuat serta sistem informasi yang andal.

“Anda tidak akan mendapatkan shopper jika strategi atau pengalaman tidak didukung oleh operasi yang kokoh atau informasi yang akurat,” tegasnya.

Selain itu, Sharma menyoroti peran data analytic dalam menyempurnakan dan meningkatkan pengalaman shopper seiring waktu. “Anda harus terus mengukur, menguji, belajar, dan maju,” katanya.

“Seluruh lapisan analisis data dan pengujian harus masuk ke dalam data agar dapat terus meningkat seiring waktu,” tambahnya.

Segmentasi pasar

Sharma juga mengatakan kepada peserta forum, personalisasi strategi untuk berbagai segmen pasar sangatlah penting, mengingat perilaku shopper terbukti sangat bervariasi di setiap pasar, terutama bagi brand global.

“Jadi, ekspektasi terhadap pendekatan ‘one-size-fit-all’ berubah, dan yang ingin kami lakukan adalah menyesuaikan strategi tersebut agar lebih relevan dengan pasar tertentu,” tegasnya.

Sharma kemudian menyoroti peran perusahaannya dalam menyediakan layanan teknologi dan konsultasi untuk mendukung strategi e-commerce yang efektif.

“Mulailah dengan pengalaman—desain pengalaman yang proaktif. Kedua, pemetaan perjalanan pelanggan; petakan perjalanan shopper dan coba pahami emosi yang mereka rasakan di berbagai tahap perjalanan tersebut,” jelasnya.

“Ketika kita menggabungkan semua elemen ini, jika ini menarik atau jika ingin mendiskusikannya lebih lanjut, kami memiliki book outside,” katanya.
 

KS Orka memperluas kapasitasnya melewati 200 MW lewat proyek Sorik Marapi

Ini menjadi tonggak penting bagi salah satu proyek listrik bersih terbesar di Indonesia.

MQDC melihat meningkatnya minat investor terhadap hunian mewah ramah lingkungan

The Forestias di Bangkok menghadirkan berbagai fasilitas dalam satu tata ruang terpusat.

Rumah tangga yang makin kecil memicu krisis perumahan di Asia-Pasifik

Pembangunan yang lebih cepat dan perluasan pasar sewa bisa menjadi solusi untuk masalah ini.

CPI kembangkan biomassa bambu ke proyek hybrid yang lebih besar

Warga lokal menggerakkan inisiatif energi terbarukan berbasis komunitas di Indonesia.

Bagaimana Jepang dapat menghidupkan kembali komitmennya pada energi terbarukan

Negara tersebut menghadapi tantangan dari sisi sistem maupun regulasi.

Kawasan Asia-Pasifik perlu selaraskan rencana energi dan pusat data

Akses terhadap energi terbarukan menjadi kunci bagi perluasan pasar.

APAC memimpin pertumbuhan energi nuklir

Ketegangan geopolitik dan harga bahan bakar fosil mendorong upaya diversifikasi.

Ciputra Mitra Hospital percepat penanganan jantung dan stroke

Begitu pasien tiba, kode jantung atau stroke langsung diaktifkan.

Peralihan China dari batu bara ke hidrogen terhambat oleh biaya tinggi dan keterbatasan infrastruktur.

Hidrogen hijau membutuhkan pasokan energi terbarukan yang besar dan penyimpanan yang mahal.

Indonesia hadapi kesenjangan dalam evakuasi medis udara

Flying Doctor Indonesia hanya mampu melayani kurang dari 12% dari sekitar 600 permintaan evakuasi tiap tahunnya.