ACN menginvestasikan US$10 juta untuk membangun fasilitas perawatan pesawat di Indonesia
Pembangunan tahap pertama diharapkan selesai dalam delapan bulan.
Anak perusahaan Asia Cargo Network (ACN), ACN Aeroteknik, menginvestasikan US$10 juta untuk tahap pertama konstruksi fasilitas pemeliharaan pesawat di Kertajati.
ACN Aero Teknik menandatangani dua perjanjian utama dengan perusahaan milik pemerintah daerah; Bandarudara Internasional Jawa Barat (BIJB), pemilik Bandara Internasional Kertajati di Jawa Barat, Indonesia.
Dari dua kesepakatan tersebut, yang pertama menunjukkan rencana untuk membuat fasilitas maintenance, repair, and overhaul (MRO) di Bandara Internasional Kertajati, sedangkan yang kedua mencari pengembangan fasilitas one-stop experience yang meliputi hotel transit airport, shopping mall, food court, dan ruang pameran di bagian depan gedung bandara seluas 15.000 meter persegi.
Kertajati Aircraft Maintenance akan menjadi hanggar MRO pertama di bandara yang berbasis di Indonesia dan fasilitas hanggar kedua di Jawa Barat setelah Bandung.
Pemeliharaan pesawat akan dibangun di atas lahan seluas sembilan hektar dan ACN telah setuju untuk memberikan investasi US$10 juta untuk tahap pertama pembangunan yang ditargetkan selesai dalam delapan bulan ke depan.
Sementara itu, pengembangan Bandara Internasional Kertajati seluas 590 hektar akan ditujukan untuk pusat logistik, Aerocity, yang merupakan pusat industri dan pergudangan. Ini akan menjadi kota bandara hijau terkemuka dan akan mencakup pembuatan mal, hotel bintang tiga dan bintang lima, serta fasilitas pertemuan, insentif, konferensi, dan pameran.
Pengesahan kedua perjanjian tersebut juga bertujuan untuk meningkatkan kemampuan operasional dan layanan di kawasan tersebut, menyusul penutupan Bandara Internasional Husein Sastranegara Bandung pada tahun 2021.
CEO ACN Group, Marco Isaak, mengatakan koordinasi dengan BIJB ini akan menjadi “gamechanger” untuk sektor penerbangan dan logistik karena pasar MRO di Indonesia diperkirakan akan melonjak sebesar 9,2% per tahun selama tiga tahun ke depan.
“Setelah pembangunan Tahap 1 dan Tahap 2 selesai pada 2023, Kertajati Aircraft Maintenance akan dapat melayani MRO ke puluhan pesawat setiap bulannya, sehingga manfaat fiskal bagi perekonomian Jawa Barat sangat besar. Apalagi dengan bertambahnya banyak lapangan pekerjaan baru di sektor ini, serta semakin menopang pertumbuhan industri penerbangan Indonesia,” imbuhnya.