K3Mart memadukan budaya Korea dan produk UMKM lokal dalam satu gerai | Asian Business Review
, Indonesia
528 views
Richad Stanlay, CEO and Founder of K3Mart

K3Mart memadukan budaya Korea dan produk UMKM lokal dalam satu gerai

Convenience store itu menyediakan perbandingan produk impor dan produk lokal sebesar 50:50 di 30 outlet mereka.

K3Mart mengintegrasikan produk-produk Korea ke dalam convenience store mereka, dengan mengandalkan popularitas K-pop yang semakin meningkat di kalangan masyarakat Indonesia untuk meningkatkan penjualan.

Convenience store asal Indonesia ini, yang telah menjadi platform penjualan bagi lebih dari 2.000 usaha mikro,kecil dan menengah (UMKM atau Local Brand), berharap dapat meningkatkan daya tarik produk lokal dengan menempatkannya di sebelah produk-produk Korea. Di samping itu, K3Mart juga menjual varian mie instan terlengkap di Indonesia

“K3Mart tidak hanya berfungsi sebagai convenience store yang menjual produk Korea dan UMKM, tetapi juga menawarkan pengalaman berbelanja yang unik dan menarik bagi pelanggan,” kata CEO dan pendiri K3Mart, Richad Stanlay, kepada Retail Asia.

Setiap gerai K3Mart, yang membuka toko pertamanya di Jakarta pada awal 2023, menampilkan warna-warna cerah yang layak untuk diunggah ke Instagram.

K3Mart juga menawarkan pengalaman dine-in dengan konsep dapur terbuka di mana pelanggan dapat menyaksikan demo memasak langsung ramyun atau mie instan Korea. Pelanggan juga memiliki kebebasan untuk mencampur dan mencocokkan makanan dan minuman mereka sendiri.

“Motto kami adalah 'a little bit different is better than a little bit better,' yang mencerminkan semangat K3Mart untuk selalu berbeda dan memberikan yang terbaik bagi pelanggan," kata Richad.

K3Mart mengincar pasar lokal, khususnya Gen Z dan milenial, di mana banyak di antara mereka merupakan penggemar K-pop.

Strategi pemasaran K3Mart memperhitungkan Gen Z dan ibu muda milenial, yang paling aktif di media sosial. Mereka menjadi target perusahaan saat mencoba menciptakan pengalaman berbelanja yang layak diunggah ke media sosial, baik di Facebook, Instagram, maupun TikTok.

“Misalnya, kami menyediakan keranjang belanja untuk anak-anak, membuat pelanggan ingin membagikan pengalaman mereka di media sosial, yang secara otomatis menjadi strategi pemasaran kami yang paling efektif,” kata Richad.

K3Mart menggunakan media sosial untuk mengukur eksposur. Setiap tagging maupun  foto gerai baru atau produk K3Mart di Facebook atau Instagram merupakan pemasaran gratis.

Postingan K3Mart di media sosial biasanya mendapatkan jutaan view setiap bulannya, kata Richad.

Salah satu gerai K3Mart.

‘Panggung global’

"K3Mart berupaya memberikan pengalaman yang membuat pelanggan merasa seperti berada di Korea," katanya. "Oleh karena itu, tim R&D kami terus berinovasi dan melakukan pembaruan  untuk memastikan pengalaman berbelanja yang berbeda."

CEO tersebut mengatakan bahwa setiap toko K3Mart, menyediakan perbandingan produk impor dan produk lokal sebesar 50:50.

Produk lokal tidak lagi terbatas pada makanan dan kini mencakup juga souvenir. Namun, produk makanan tetap mendominasi, mencapai 90% dari total produk.

Saat ini sudah ada 30 toko K3Mart — beberapa toko terdapat di dalam mal, seperti di Kota Kasablanka dan segera buka di Lippo Mall Puri, Senayan Park, Sun Plaza dan Semanggi.

Sementara mayoritas merupakan standing alone store yang berlokasi di dekat area perumahan, perguruan tinggi, dan tempat kerja gen Z dan milenial yang menjadi target pasar K3Mart. Richad mengatakan bahwa convenience store itu berencana membuka 20 toko baru hingga akhir tahun ini.  

Dia menekankan perlunya menyeimbangkan inovasi dalam hal produk, pengalaman pelanggan, dan layanan untuk memastikan pelanggan tetap datang kembali.

Perusahaan itu kemudian mendirikan K3Mart Academy di Jakarta, di mana mereka melatih karyawan baru selama seminggu. Sementara pelatihan berkelanjutan akan dilakukan di lokasi toko tempat karyawan tersebut ditempatkan.

“Pelatihan yang kami berikan tidak hanya untuk memastikan karyawan sukses di K3Mart, tetapi juga untuk menanamkan nilai-nilai kewirausahaan dalam diri mereka," kata Richad. K3Mart sekarang memiliki sekitar 600 karyawan di 30 toko mereka.

Visi Richad adalah agar K3Mart dapat berkembang di seluruh Indonesia dan menjadi brand lokal yang sukses.

“Kami juga tidak menutup kemungkinan ekspansi internasional, di mana keberhasilan di pasar lokal menjadi motivasi untuk membuktikan bahwa brand lokal bisa bersaing di panggung global,” tambahnya.

BCA menjalankan komitmen terhadap keuangan berkelanjutan

Bank asal Indonesia ini mempertimbangkan aspek lingkungan dan tata kelola dalam keputusan pemberian pinjaman.

K3Mart memadukan budaya Korea dan produk UMKM lokal dalam satu gerai

Convenience store itu menyediakan perbandingan produk impor dan produk lokal sebesar 50:50 di 30 outlet mereka.

Analisa data, kunci kesuksesan AIA Indonesia dalam mengatasi penipuan

Prosedur operasional standar dan penyidik yang terlatih menjaga AIA Indonesia tetap terkendali.

KCG menguasai brand positioning untuk segmen premium di Indonesia

Mereka mengadopsi solusi berbasis teknologi terbaru untuk sukses mengelola 92 toko ritel di 20 kota di Indonesia.

Sistem JAMALI terancam oleh ancaman keandalan dan efisiensi

Sistem Jawa-Madura-Bali (JAMALI) menyuplai 70% listrik Indonesia untuk 160 juta orang.

Bacha Coffee menguasai retail kaya sensorik di Jakarta

Memadukan warisan dan kemewahan, Bacha Coffee Plaza Senayan menghadirkan pengalaman unik bagi pecinta kopi Indonesia.

Lippo Malls menyesuaikan diri dengan perubahan preferensi konsumen

Lebih dari 60% pengunjung mal mereka berasal dari generasi muda.

Teknologi dan personalisasi mendorong e-commerce di Indonesia

3 eksekutif ritel membandingkan catatan tentang pertumbuhan pesat e-commerce yang didorong oleh teknologi di Retail Asia Forum.

PT ABC President Indonesia mempromosikan ritel dengan kampanye personalisasi digital

COO Dwi Hatmadji menyampaikan strategi keterlibatan Gen Z dan milenial yang sukses di Retail Asia Forum 2024.

Apa yang dibutuhkan brand baru untuk sukses di pasar Asia

Sensitivitas harga tetap menjadi faktor kritis terutama dalam kategori penting seperti makanan dan minuman.