Superapp BCA dorong pertumbuhan transaksi digital | Asian Business Review
, Indonesia
861 views

Superapp BCA dorong pertumbuhan transaksi digital

Transfer antar rekening menjadi layanan yang paling banyak digunakan, disusul oleh pembayaran virtual.

Jumlah transaksi digital melalui superapp PT Bank Central Asia Tbk (BCA) melonjak lebih dari dua kali lipat menjadi 6,9 miliar pada tahun lalu dibandingkan dengan 2023. Lonjakan ini didorong oleh meningkatnya penetrasi smartphone dan internet, serta terus tumbuhnya e-commerce di Indonesia.

“Angka ini menggambarkan bagaimana layanan digital semakin menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari nasabah,” kata I Ketut Alam Wangsawijaya EVP Transaction Banking Business Development kepada Asian Banking & Finance.

Transfer antar rekening menjadi layanan yang paling sering digunakan di bank swasta terbesar di Indonesia berdasarkan aset, diikuti oleh pembayaran virtual yang mencakup transaksi e-commerce, tagihan, dan isi ulang dompet digital, katanya di sela acara perusahaan pada Februari lalu.

“Yang ketiga, QRIS (quick response code Indonesian standard) juga sering digunakan nasabah untuk melakukan pembayaran yang mudah dan aman,” kata Ketut. Hingga Desember 2024, jumlah transaksi QRIS melalui superapp myBCA melonjak hampir tujuh kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya, tambahnya.

Transaksi digital juga didorong oleh produk-produk perbankan inovatif, termasuk salah satunya yang memungkinkan nasabah menyimpan tabungan dalam 16 mata uang asing dan bertransaksi di luar negeri tanpa biaya konversi mata uang menggunakan kartu debit BCA Mastercard.

Semakin banyak masyarakat Indonesia yang juga memanfaatkan layanan beli sekarang bayar nanti (buy now, pay later). Layanan paylater milik BCA, yang diluncurkan pada Oktober 2023, mencatat saldo outstanding sebesar USD 20 juta (Rp 339 miliar) pada akhir Januari—hampir tiga kali lipat dari tahun sebelumnya.

Paylater BCA menggunakan QRIS sebagai media transaksi. Setelah memindai kode QRIS, nasabah dapat memilih sumber dana, baik dari rekening tabungan maupun Paylater.

“Sistem ini berfungsi layaknya kartu kredit, memungkinkan nasabah menyelesaikan pembelian terlebih dahulu dan membayar sesuai skema yang mereka pilih,” kata Ketut.

Per Desember 2024, myBCA mencatat 7,7 juta akun terdaftar, dengan 78% di antaranya berasal dari kalangan Milenial, ungkapnya.

Pada 2024, laba bersih BCA Digital—unit digital BCA—melonjak lebih dari dua kali lipat menjadi USD 6,5 juta (Rp 108 miliar).

“Selain itu, jumlah pengguna bluAccount tumbuh pesat, melampaui 2,4 juta pada akhir 2024,” kata Yoga T. Susilo, kepala perencanaan korporat BCA Digital, dalam acara perbankan tersebut, merujuk pada akun virtual BCA Digital yang ditujukan bagi remaja.

MQDC melihat meningkatnya minat investor terhadap hunian mewah ramah lingkungan

The Forestias di Bangkok menghadirkan berbagai fasilitas dalam satu tata ruang terpusat.

Rumah tangga yang makin kecil memicu krisis perumahan di Asia-Pasifik

Pembangunan yang lebih cepat dan perluasan pasar sewa bisa menjadi solusi untuk masalah ini.

CPI kembangkan biomassa bambu ke proyek hybrid yang lebih besar

Warga lokal menggerakkan inisiatif energi terbarukan berbasis komunitas di Indonesia.

Bagaimana Jepang dapat menghidupkan kembali komitmennya pada energi terbarukan

Negara tersebut menghadapi tantangan dari sisi sistem maupun regulasi.

Kawasan Asia-Pasifik perlu selaraskan rencana energi dan pusat data

Akses terhadap energi terbarukan menjadi kunci bagi perluasan pasar.

KS Orka memperluas kapasitasnya melewati 200 MW lewat proyek Sorik Marapi

Ini menjadi tonggak penting bagi salah satu proyek listrik bersih terbesar di Indonesia.

APAC memimpin pertumbuhan energi nuklir

Ketegangan geopolitik dan harga bahan bakar fosil mendorong upaya diversifikasi.

Ciputra Mitra Hospital percepat penanganan jantung dan stroke

Begitu pasien tiba, kode jantung atau stroke langsung diaktifkan.

Peralihan China dari batu bara ke hidrogen terhambat oleh biaya tinggi dan keterbatasan infrastruktur.

Hidrogen hijau membutuhkan pasokan energi terbarukan yang besar dan penyimpanan yang mahal.

Indonesia hadapi kesenjangan dalam evakuasi medis udara

Flying Doctor Indonesia hanya mampu melayani kurang dari 12% dari sekitar 600 permintaan evakuasi tiap tahunnya.