Bagaimana Qoala memangkas masa tunggu penerbitan polis menjadi hanya satu jam | Asian Business Review
, Indonesia
999 views

Bagaimana Qoala memangkas masa tunggu penerbitan polis menjadi hanya satu jam

Biasanya, dibutuhkan waktu hingga 14 hari untuk memproses polis asuransi.

Kebanyakan perusahaan di sektor ini masih melakukan proses yang rumit dan manual untuk melayani pelanggannya. Hal ini memakan waktu setidaknya tujuh sampai 14 hari. Sebuah perusahaan insurtech, bernama Qoala, baru-baru ini memperkenalkan teknologi yang dapat memangkas masa tunggu penerbitan polis asuransi menjadi hanya satu jam.

Qoala mulai menggunakan artificial intelligence (AI) di platformnya pada tahun 2020, dua tahun setelah mereka beroperasi.

“AI telah membantu Qoala dalam menggunakan solusi optical character recognition (OCR) untuk mengotomatisasi pemeriksaan identitas sebelum melanjutkan ke proses pendaftaran berikutnya,” kata Founder dan CEO Qoala, Harshet Lunani dalam wawancara eksklusif dengan Insurance Asia.

Ini juga dapat mempercepat validasi data, yang menurut Harshet, mengurangi prosedur yang rumit antara perusahaan asuransi dan klien.

“Qoala OCR membantu mengekstrak data dari dokumen yang diunggah seperti KTP dan SIM. Ini sangat meningkatkan efisiensi kami dalam mengekstraksi data yang diperlukan untuk penerbitan polis tersebut,” kata Harshet.

Terkait proses klaim, platform Qoala membantu dalam menilai objek yang akan diasuransikan. Misalnya, ketika pelanggan ingin mengajukan klaim atas smartphone yang rusak, teknologi Qoala akan menilai terlebih dahulu apakah benar-benar ada kerusakan, seperti layar yang retak. Informasi ini kemudian diserahkan kepada penjamin atau penanggung. Setelah dipastikan bahwa nomor identifikasi smartphone yang diasuransikan atau IMEI cocok, klaim akan disetujui.

Qoala juga memungkinkan perusahaan asuransi untuk mengirim polis elektronik kepada pelanggan mereka baik melalui email atau WhatsApp dan saluran lainnya.

“Peran teknologi difokuskan untuk memberikan lebih banyak kemudahan, transparansi, dan kesempatan untuk memahami asuransi dengan lebih baik tanpa membuat nasabah merasa ditipu,” kata Harshet.

Fokus pada individu

Selama dua tahun terakhir, Harshet mengungkapkan bahwa Qoala telah tumbuh sekitar 30 kali lipat dalam bisnis dan pendapatan. Qoala juga merupakan perusahaan insurtech pertama yang hadir di empat negara, yakni Indonesia, Thailand, Malaysia, dan Vietnam.

Total tenaga penjualan dan mitra bisnis yang terdaftar di Qoala juga meningkat tajam, dengan lebih dari 50 ribu pemasar. Platformnya, yang digunakan oleh sekitar 50 perusahaan, adalah tempat mereka dapat menjual asuransi sambil mengelola layanan pra-penjualan dan pasca-penjualan. Qoala juga menyediakan beberapa inovasi produk asuransi mikro melalui kerjasama dengan Traveloka, Redbus, DANA, JD.ID, Shopee, Kredivo, Investree, dan lainnya.

Harshet percaya bahwa pertumbuhan Qoala berakar pada strateginya untuk menargetkan ruang asuransi ritel. Individu, jika dibandingkan dengan korporasi, lebih menuntut kemudahan dan kenyamanan akses.

Follow the link for more news on

Asia-Pasifik mungkin tidak mencapai target energi terbarukan

Negara-negara di kawasan itu harus menarik investasi untuk memajukan tujuan energi bersih mereka.

Clone of BCA menjalankan komitmen terhadap keuangan berkelanjutan

Bank asal Indonesia ini mempertimbangkan aspek lingkungan dan tata kelola dalam keputusan pemberian pinjaman.

K3Mart memadukan budaya Korea dan produk UMKM lokal dalam satu gerai

Convenience store itu menyediakan perbandingan produk impor dan produk lokal sebesar 50:50 di 30 outlet mereka.

Analisa data, kunci kesuksesan AIA Indonesia dalam mengatasi penipuan

Prosedur operasional standar dan penyidik yang terlatih menjaga AIA Indonesia tetap terkendali.

KCG menguasai brand positioning untuk segmen premium di Indonesia

Mereka mengadopsi solusi berbasis teknologi terbaru untuk sukses mengelola 92 toko ritel di 20 kota di Indonesia.

Sistem JAMALI terancam oleh ancaman keandalan dan efisiensi

Sistem Jawa-Madura-Bali (JAMALI) menyuplai 70% listrik Indonesia untuk 160 juta orang.

Bacha Coffee menguasai retail kaya sensorik di Jakarta

Memadukan warisan dan kemewahan, Bacha Coffee Plaza Senayan menghadirkan pengalaman unik bagi pecinta kopi Indonesia.

Lippo Malls menyesuaikan diri dengan perubahan preferensi konsumen

Lebih dari 60% pengunjung mal mereka berasal dari generasi muda.

Inovasi medis global dan solusi berbasis AI menjadi sorotan

Medical Taiwan 2024 menghadirkan 280 peserta dari 10 negara dan mendorong integrasi teknologi dalam layanan kesehatan.

Permintaan untuk pembayaran digital semakin meningkat di Indonesia

Dua pemimpin layanan keuangan digital menekankan pentingnya kolaborasi daripada persaingan.