Alasan HappyFresh ‘all out’ dalam teknologi dan produk | Asian Business Review
, Indonesia
640 views

Alasan HappyFresh ‘all out’ dalam teknologi dan produk

Dari 400 karyawan, setengahnya ditempatkan untuk mengurus teknologi dan produk.

Lebih dari 50% konsumen HappyFresh memutuskan untuk tetap berbelanja online meskipun pembatasan sosial telah dilonggarkan. Hal ini membuat HappyFresh lebih agresif di platform online grocery mereka.

Berdasarkan laporan e-Conomy dari Google, layanan online grocery di Indonesia diprediksi akan berkontribusi US$5 miliar hingga US$6 miliar, atau sekitar 3% dari total pendapatan ritel pada 2025. Di Asia Tenggara hanya terdapat 2% pengguna yang berbelanja kebutuhan sehari-hari dengan platform online grocery, berbeda dengan jumlah pengguna yang berbelanja produk lain yang mencapai angka 25%.  Dalam wawancara eksklusif dengan Retail Asia, Chief Technology Officer HappyFresh Fajar A. Budiprasetyo mengatakan bahwa HappyFresh akan all out pada teknologi dan produk untuk menggali potensi ini.

“Investasi kami pada bidang teknologi dan produk cukup besar, meskipun kami tidak dapat memberikan detail lebih jauh mengenai jumlahnya. Kami bisa memberikan gambaran bahwa, dari 400 karyawan kami di kantor pusat di Indonesia, setengahnya kami tempatkan untuk mengurus teknologi dan produk,” kata Fajar.

Sejak awal, HappyFresh berfokus pada perekrutan talenta di bidang teknologi. Hal ini menjadikan tim teknologi dan produk sebagai divisi terbesar di perusahaan.

“Kami ingin memperluas layanan kami. Hal ini hanya bisa kita capai jika kami all-out dalam bidang teknologi dan produk," kata Fajar.

“HappyFresh menerapkan sistem kerja cepat dengan mengutamakan kelincahan dan proses komunikasi yang dinamis,” kata Fajar. “Setiap dua minggu sekali, kami mengadakan sprint review di mana masing-masing tim memberikan update dan feedback terhadap projek yang sedang mereka kerjakan,” kata dia menambahkan.

Sekitar 80% hingga 90% karyawan HappyFresh berbasis di Jakarta. Sedangkan sisanya bekerja jarak jauh dari Thailand, Hong Kong, Singapura, Vietnam, Malaysia, India, dan Bangladesh.

“Terdapat sekitar 700 mitra supermarket pada jaringan kami di Indonesia, Malaysia, dan Thailand. Tahun lalu, kami juga meluncurkan HappyFresh Supermarket,” kata Fajar menambahkan.

Layanan pelanggan yang cepat dan personal

HappyFresh Supermarket bertujuan untuk mengurangi dan menghilangkan asimetri atau perbedaan antara persediaan di dalam toko dan platform online. “Melalui platform HappyFresh Supermarket, kami memiliki kendali penuh atas persediaan, sehingga stok produk selalu dapat dipastikan,” kata Fajar.

Selain itu, HappyFresh juga menambahkan dua jenis layanan pengiriman. "Layanan pengiriman pertama adalah pengiriman ekspres yang memungkinkan pengguna untuk memesan barang menerimanya dalam waktu 30 menit," kata Fajar. Akan tetapi, jenis layanan ini memiliki tantangan tersendiri, seperti jarak dari gudang ke titik drop-off dan ketersediaan produk. Itu sebabnya, untuk saat ini layanan pengiriman ekspres masih terbatas.. HappyFresh hanya dapat menyediakan slot pengiriman ekspres kepada konsumen yang berada dalam jarak tertentu atau belanja dalam jumlah tertentu. Sejauh ini, layanan pengiriman ekspres tersedia di Indonesia (Jabodetabek, Bandung, Malang, Semarang, Surakarta, Surabaya, Medan, Makassar, Bali, dan Samarinda), Kuala Lumpur, dan Bangkok.

Layanan pengiriman selanjutnya adalah  pengiriman terjadwal. “Misalnya, pengguna belanja di pagi hari tapi tidak ada orang di rumah, maka waktu pengiriman bisa diatur di sore hari. Pengguna bisa memesan mulai pukul 06.00 hingga 22.00 di platform HappyFresh Supermarket kami,” tambah Fajar.

“Konsumen biasanya berbelanja dengan perilaku repetitif. Untuk itu,  HappyFresh mengembangkan teknologi personalisasi berbasis data pengguna yang sudah dikembangkan selama tujuh tahun pengalaman kami berada di industri ini. Sejauh ini, kami mencatat terdapat pertumbuhan pengguna sebesar 300% pada akhir 2021,” kata Fajar.

Teknologi personalisasi ini didukung oleh artificial intelligence (AI). Cara kerjanya, pengguna baru HappyFresh yang membuka aplikasi, akan melihat produk yang paling banyak diminati. Pada pembelian selanjutnya, mereka akan menjumpai produk yang paling sering mereka beli.

“Teknologi personalisasi kami mempelajari produk apa saja yang sering dibeli oleh  pengguna tersebut. Hal ini tentunya bisa lebih menghemat waktu belanja mereka,” kata Fajar.

Pemeriksaan kualitas produk di setiap proses

Kualitas juga merupakan prioritas utama untuk HappyFresh. “Kami memiliki tim quality control yang memastikan barang yang dijual sesuai dengan standar yang kami inginkan,” kata Fajar seraya menjelaskan mengenai pentingnya cara penanganan bahan pangan.

“Walaupun bahan pangan yang kami tawarkan memiliki kualitas yang baik, namun jika  penanganannya buruk dapat mengakibatkan kerusakan produk saat sampai di tangan pelanggan. Untuk mencegah hal itu terjadi, kami mengadakan pelatihan bagaimana cara penanganan bahan pangan, seperti daging, sayur, dan buah-buahan,” tambah Fajar.

HappyFresh memiliki prosedur agar bahan pangan sampai dengan selamat dengan kualitas baik di tangan pengguna. “Setiap kategori produk memiliki standard operational procedure-nya masing-masing. Ada sistemnya, sehingga kami bisa menjamin kualitas barang yang kami kirimkan ke konsumen,” kata Fajar.

Menurut Fajar, keseimbangan antara kecepatan dan kualitas sangat kompleks. Sistem memainkan peran penting dalam memberikan layanan dan produk dengan kualitas  yang sesuai harapan konsumen.

“Untuk membangun sistem dan menjalankannya secara optimal, kami memilih untuk mencurahkan seluruh sumber daya kami kepada teknologi dan produk,” pungkasnya.

Follow the link for more news on

BRI Life mengandalkan kanal bancassurance di tengah permintaan asuransi yang meningkat

Hingga November 2023, kanal bancassurance berkontribusi sebesar 81% dari total pendapatan premi BRI Life.

Allianz Syariah menawarkan asuransi Syariah untuk seluruh masyarakat Indonesia

Tingkat literasi dan inklusi keuangan syariah yang masih rendah mendorong perusahaan menerapkan langkah jangka pendek dan panjang.

Aplikasi blu oleh Group BCA memperluas ekosistem digital melalui BaaS

Strategi tersebut telah berhasil meningkatkan transaksi dan membangun kepercayaan nasabah sebesar 53,4% sepanjang 2023.

RUU data kesehatan Singapura mewajibkan pengaturan pemberian informasi

Untuk memastikan pengungkapan dan pemberian data, Kementerian Kesehatan dapat memberlakukan denda hingga $1 juta atas ketidakpatuhan.

Asuransi melonjak berkat lonjakan wisatawan Hong Kong

CEO Jim Qin dari Zurich Insurance menyatakan tren liburan yang panjang pada warga Hong Kong di 2023, meningkatkan penjualan asuransi perjalanan.

Bank Tabungan Negara (BTN) bertekad meningkatkan pinjaman kepemilikan rumah syariah

Hingga November 2023, aset BTN Syariah telah mencapai Rp49 triliun.

IDCTA: Partisipasi global dapat meningkatkan penjualan kredit karbon Indonesia

Pasar karbon Indonesia yang baru dibuka memiliki sebanyak 71,95% kredit karbon yang belum terjual pada akhir 2023.

MST Golf mengubah lanskap ritel golf di Indonesia

Eksekutif ERAL percaya bahwa kemitraan ini akan mendorong gaya hidup bermain golf di seluruh Asia.