Net interest margin (NIM) BRI diperkirakan turun 31bp di 2024 | Asian Business Review
, Indonesia
326 views
Photo by Mesin Keith via Wikimedia Commons. Not edits made except for cropping for photo. Source: https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/deed.en

Net interest margin (NIM) BRI diperkirakan turun 31bp di 2024

NIM diperkirakan akan pulih 25bp pada 2025.

Bank Rakyat Indonesia (BRI) diperkirakan akan mengalami penurunan net interest margin (NIM) sebesar 31 basis poin (bp) pada 2024 karena pinjaman kepada usaha kecil tetap lambat.

NIM bank-induk BRI turun 30bp dalam lima bulan pertama 2024 dibandingkan dengan periode yang sama di 2023, menurut data dari UOB Kay Hian (UOBKH). Hal ini sesuai dengan tren historis, menurut analis UOBKH Posmarito Pakpahan.

“Secara historis, BRI mengalami penurunan NIM selama siklus kenaikan suku bunga dan lingkungan likuiditas yang lebih ketat, mengingat sebagian besar pinjamannya memiliki suku bunga tetap, yang kurang sensitif terhadap perubahan suku bunga acuan dibandingkan dengan sisi pendanaannya,” kata Pakpahan.

Namun demikian, Pakpahan mengatakan bahwa kontribusi pinjaman yang lebih tinggi dari segmen bank yang memiliki hasil lebih tinggi akan membantu memastikan bahwa penurunan NIM tidak sedalam penurunan sebelumnya.

Kemungkinan perpanjangan relaksasi pinjaman yang direstrukturisasi akibat COVID-19 juga bisa menguntungkan bank. BRI menyumbang 18% dari total pinjaman yang direstrukturisasi akibat COVID-19 di Indonesia, yaitu sebesar Rp228 triliun atau 3,1% dari total pinjaman yang beredar.

NIM BRI diperkirakan akan pulih 25 basis poin (bp) pada 2025 menjadi 7,8%.

 

Dear Me Beauty berencana membuka flagship store

Store ini dapat menjadi fondasi bagi pertumbuhan pasar yang lebih luas.

Erajaya Digital membuka toko elektronik terbesarnya

Cabang ini merupakan toko konsep ke-80 dari sekitar seribu cabang yang tersebar di seluruh Indonesia.

Prudential, StanChart memperkuat 25 Tahun kemitraan bancassurance

Mereka memiliki kemitraan bancassurance terlama di Singapura dan Asia.

MSIG Asia dan RiskPoint mempertaruhkan asuransi energi terbarukan

Kawasan Asia-Pasifik berpotensi menarik investasi sebesar $3 triliun dalam pembangkitan listrik hingga 2033.

Bank DBS Indonesia mendorong ESG melalui spark savings

Rekening tabungan ini menawarkan bunga tahunan hingga 3,25%.

Industri kecantikan Jepang melawan produk palsu online dengan teknologi blockchain

Kemasan pintar membantu memastikan konsumen membeli produk asli.