KCG akan berekspansi ke luar Jawa | Asian Business Review
, Indonesia
641 views
KCG's office tour in Jakarta/Aulia

KCG akan berekspansi ke luar Jawa

Peritel fashion tersebut berupaya berekspansi ke Sumatra dan Kalimantan.

Peritel Indonesia, PT Kurnia Ciptamoda Gemilang (KCG), berencana membuka hingga 20 toko baru tahun ini dengan menargetkan pasar utama di luar Jawa.

KCG, yang menaungi brand mewah dan fast-fashion seperti Pedro, Pomelo, E47 Emporio Armani, Charles & Keith, dan Armani Exchange, berupaya menambah 10 hingga 20 gerai dari lebih dari 90 tokonya yang tersebar di 20 kota di Indonesia, menurut Haryanto Pratantara, Direktur Bisnis dan Operasional KCG.

"Kami bertujuan untuk memasuki lebih banyak kota besar di luar Jawa, mengingat potensi pasarnya yang signifikan, dengan meningkatkan kehadiran kami di Medan dan Palembang serta berekspansi ke Lampung di Sumatra dan Pontianak di Kalimantan," katanya kepada Retail Asia.

Perusahaan juga beradaptasi dengan tren ritel yang terus berubah, yang menuntut kenyamanan dan kecepatan. Selain menawarkan kebijakan pengembalian fleksibel, termasuk melalui jaringan minimarket, KCG juga tengah menyiapkan solusi pembayaran inovatif.

"Dengan solusi ini, shopper  tidak perlu lagi mengantre dan membayar di kasir di beberapa toko kami," kata Haryanto.

Selain ekspansi, perusahaan menempatkan keselamatan kerja, manajemen kualitas, dan keamanan informasi sebagai inti operasionalnya untuk memastikan bisnis tetap berkelanjutan. "Penerapan sistem manajemen terintegrasi yang dioptimalkan telah menjadi kunci keberhasilan perusahaan dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat," katanya.

Peritel Indonesia ini telah memperoleh sertifikasi standar internasional (ISO) untuk kesehatan dan keselamatan kerja tahun lalu. Selain itu, KCG juga telah lulus sertifikasi serupa untuk manajemen kualitas dan keamanan informasi.

"Sertifikasi ini sangat berharga dalam membantu kami mempertahankan kualitas yang konsisten dalam jangka panjang, memastikan bahwa standar tinggi tetap terjaga," kata Haryanto.

"Proses yang disempurnakan melalui sertifikasi menghasilkan output yang lebih baik. Sebaliknya, tanpa perbaikan, hasilnya akan kurang optimal dan memerlukan pengerjaan ulang. Selain itu, tanpa dokumentasi dan standar yang tepat, kesalahan dapat terulang ketika ada pergantian anggota tim," tambahnya.

Dia juga menekankan dokumentasi memastikan standar tetap dipatuhi, terlepas dari siapa pun yang mengerjakan tugas tersebut.

Dengan menerapkan standar internasional, kesalahan dapat diminimalkan sehingga proses menjadi lebih cepat. "Produktivitas meningkat 30% hingga 40% dengan menghilangkan proses yang tidak efisien," kata Awing Tjho, Senior General Manager Strategic Support & Technology di KCG.

Awing  menambahkan bahwa kepatuhan terhadap standar ini diaudit secara eksternal dan bukan sekadar pencapaian sekali saja, melainkan harus diperbarui melalui proses sertifikasi ulang agar perusahaan tetap selaras dengan perkembangan terbaru.

"Ini adalah pencapaian yang langka, bahkan bagi perusahaan ritel besar," kata Haryanto. "Mengapa membangun reputasi di Asia itu penting? Karena kami mengelola brand-brand internasional, dan para prinsipal mempercayakan kami untuk memasarkan produk mereka."