BCA Digital berupaya menarik minat remaja ke perbankan digital | Asian Business Review
, Indonesia
705 views
Lanny Budiati, president-director at BCA Digital

BCA Digital berupaya menarik minat remaja ke perbankan digital

Lebih dari 2.500 rekening telah dibuka dalam waktu kurang dari enam bulan.

BCA Digital meluncurkan bluAccount for Teens untuk mengajarkan manajemen keuangan yang cerdas kepada remaja, sekaligus memperkenalkan perbankan sebagai pintu gerbang menuju kemandirian finansial.

“Kami menghadirkan bluAccount for Teens agar remaja mudah membuka rekening tabungan sendiri, cukup dengan menggunakan smartphone yang terhubung ke internet,” kata Lanny Budiati, Presiden Direktur BCA Digital, dalam pidatonya di acara bluAcademy TGIF!: Teens Guide Into Finance di Jakarta.

Orang tua dapat memantau transaksi rekening tersebut, yang dibuka untuk anak berusia 12 hingga 17 tahun.
Budiati menjelaskan bahwa dengan bluAccount, para remaja bisa melakukan pembayaran melalui kode QR (quick response) atau secara online saat memesan makanan, memesan layanan ride-hailing, atau membeli skin game, pulsa ponsel, dan transaksi lainnya.

Lebih dari 2.500 pengguna telah bergabung sejak pemberi pinjaman digital Indonesia ini meluncurkan produk tersebut pada Juli 2024, dengan total simpanan mencapai US$61.300 (Rp2,9 miliar) per 31 Desember 2024. Rata-rata saldo rekening sekitar US$67 (Rp1,1 juta).

Edwin Tirta, Senior Vice President sekaligus Head Digital Business di BCA Digital, mengaitkan tingginya adopsi ini dengan meningkatnya kesadaran finansial di kalangan remaja Indonesia.

“Beberapa tren utama yang mendorong penggunaan bluAccount for Teens antara lain gaya hidup digital-first, di mana remaja lebih memilih bertransaksi melalui aplikasi digital; masyarakat yang semakin cashless yang mengurangi penggunaan uang tunai fisik dan beralih ke dompet digital serta kartu virtual,” katanya kepada Asian Banking & Finance di sela-sela peluncuran produk. “Selain itu, ada juga keinginan yang semakin kuat untuk mandiri secara finansial.”

Tirta mengatakan orang tua tetap perlu membimbing anak-anak mereka dalam mengelola keuangan, dan persetujuan orang tua diperlukan sebelum bluAccount dapat dibuka secara online. Orang tua dapat memantau transaksi keuangan yang dilakukan anak melalui notifikasi email.

“Dengan mekanisme ini, orang tua bisa merasa lebih tenang karena tetap mengetahui aktivitas keuangan anak tanpa harus membatasi kemandirian mereka secara berlebihan dalam belajar mengelola keuangan,” tambahnya.

BluAccount for Teens juga berfungsi sebagai alat edukasi keuangan dengan membantu anak memahami tabungan, mengelola pengeluaran, dan menghindari jebakan keuangan seperti utang, kata Tirta. Ia menambahkan bahwa BCA Digital melihat potensi segmen perbankan remaja sebagai pendorong pertumbuhan dalam lima tahun ke depan.
 

KS Orka memperluas kapasitasnya melewati 200 MW lewat proyek Sorik Marapi

Ini menjadi tonggak penting bagi salah satu proyek listrik bersih terbesar di Indonesia.

MQDC melihat meningkatnya minat investor terhadap hunian mewah ramah lingkungan

The Forestias di Bangkok menghadirkan berbagai fasilitas dalam satu tata ruang terpusat.

Rumah tangga yang makin kecil memicu krisis perumahan di Asia-Pasifik

Pembangunan yang lebih cepat dan perluasan pasar sewa bisa menjadi solusi untuk masalah ini.

CPI kembangkan biomassa bambu ke proyek hybrid yang lebih besar

Warga lokal menggerakkan inisiatif energi terbarukan berbasis komunitas di Indonesia.

Bagaimana Jepang dapat menghidupkan kembali komitmennya pada energi terbarukan

Negara tersebut menghadapi tantangan dari sisi sistem maupun regulasi.

Kawasan Asia-Pasifik perlu selaraskan rencana energi dan pusat data

Akses terhadap energi terbarukan menjadi kunci bagi perluasan pasar.

APAC memimpin pertumbuhan energi nuklir

Ketegangan geopolitik dan harga bahan bakar fosil mendorong upaya diversifikasi.

Ciputra Mitra Hospital percepat penanganan jantung dan stroke

Begitu pasien tiba, kode jantung atau stroke langsung diaktifkan.

Peralihan China dari batu bara ke hidrogen terhambat oleh biaya tinggi dan keterbatasan infrastruktur.

Hidrogen hijau membutuhkan pasokan energi terbarukan yang besar dan penyimpanan yang mahal.

Indonesia hadapi kesenjangan dalam evakuasi medis udara

Flying Doctor Indonesia hanya mampu melayani kurang dari 12% dari sekitar 600 permintaan evakuasi tiap tahunnya.