PLN Icon Plus menyediakan solusi bundling untuk memperluas layanan PV Rooftop
Perusahaan memanfaatkan aplikasi PLN dengan 43 juta pengguna untuk menyederhanakan pemasangan dan memantau konsumsi energi secara efisien.
Fokus mendorong transisi energi Indonesia, Perusahaan Listrik Negara (PLN) menyajikan rancangan yang berbeda yaitu dengan menggabungkan solusi digital dengan solusi energi hijau. Melalui anak perusahaannya, PLN Icon Plus, BUMN ini menawarkan solusi digital dalam konsep cerdas dan hijau, menargetkan pasar ritel energi domestik dan global. Solusi bundling mereka ditujukan untuk institusi, bisnis, dan entitas residensial.
"Yang menjadi kunci diferensiasi PLN Icon Plus adalah penggabungan solusi energi hijau melalui panel surya atap (PLTS atap) dan mengintegrasikannya dengan layanan smart home yang didukung internet yang handal. Pengguna bisa mendapatkan panel surya atap sambil menikmati kenyamanan layanan smart home yang dapat diandalkan," kata CEO PLN Icon Plus Ari Rahmat Indra Cahyadi, kepada Asian Power di sela-sela acara Enlit Asia 2023 di Jakarta.
Dalam usahanya ini, perusahaan listrik tersebut memaksimalkan penggunaan aset digital PLN, yaitu aplikasi PLN Mobile, yang telah diunduh oleh 43 juta pelanggan di seluruh Indonesia. Melalui PLN Mobile, pengguna akhir dapat mengakses dan meminta pemasangan PLTS atap sembari memantau penggunaan energi melalui aplikasi tersebut.
"Angka ini merupakan peluang besar bagi kami, karena kami dapat memanfaatkan pelanggan PLN yang sudah menggunakan aplikasi PLN Mobile untuk mengakses layanan PLTS atap," kata Ari.
Solusi Smart dan Green telah diimplementasikan oleh PLN Icon Plus melalui kolaborasi dengan salah satu universitas di Indonesia. Universitas ini menggunakan solusi terintegrasi yang ditawarkan oleh PLN Icon Plus, di mana jaringan komunikasi internet digabungkan dengan teknologi smart building.
Ari mengatakan fitur-fitur inovatif dari smart building dimulai dari akses, kemudian menggabungkan kamera, dan juga smart lock. Solusi terintegrasi ini kemudian ditingkatkan dengan pemasangan PLTS atap.
Selain kerjasama dengan universitas, PLN Icon Plus juga menjalin kerja sama dengan pengembang milik negara dan swasta. "Oleh karena itu, melalui kolaborasi dengan pengembang perumahan, ketika orang membeli rumah, sudah dilengkapi dengan akses internet, fitur smart home dan tambahan lagi, dipasang panel surya atap," kata Ari menjelaskan.
Kolaborasi yang bermanfaat
Untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pasar ritel energi, PLN Icon Plus terlibat dalam berbagai kolaborasi. Salah satu model kolaborasi yang diadopsi perusahaan melibatkan pendekatan co-investment.
"Jadi, kami berinvestasi, misalnya, dalam platform digital atau material, di mana ada kontribusi layanan yang terlibat. Dengan cara ini, kami tumbuh bersama dan berbagi risiko. Misalnya, PLN Icon Plus unggul dalam bidang listrik dan digital, dan kami dapat berkolaborasi dengan investor yang mengkhususkan diri dalam membuat biaya panel surya menjadi sangat efisien. Ini akan menciptakan layanan yang sangat bermanfaat dan menarik bagi masyarakat," kata Ari menjelaskan.
Kolaborasi semacam itu sangat penting, terutama mengingat peluang pasar yang substansial yang dilihat Ari di Indonesia. "Saya melihat pertumbuhan di Indonesia masih dalam tahap pertumbuhan; saat ini, kami masih jauh di bawah potensi 1 gigawatt untuk potensi PLTP atap dari segi pengguna akhir," katanya.
Untuk mencapai hal ini, PLN Icon Plus telah membuka peluang kolaborasi dengan perusahaan-perusahaan baik domestik maupun global. Selain itu, Ari berharap adanya kebijakan yang memudahkan akses bagi masyarakat untuk memasang panel surya atap.
Salah satu aspek yang ditekankan Ari selama wawancara berkaitan dengan pemasangan panel surya dan dampaknya terhadap kehandalan sistem listrik PLN. Jika sistem listrik sudah cukup andal dan memiliki kapasitas yang tersedia, pelanggan dapat menggunakan panel surya atap sesuai dengan kapasitas listrik yang terpasang.
Kebijakan yang dinantikan berkaitan dengan revisi Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 26 Tahun 2021 tentang panel surya atap, khususnya mengenai batasan daya maksimum berdasarkan kapasitas yang terpasang.
"Selain model bisnis inovatif dan mendorong sistem digital untuk mengintegrasikan semua lini bisnis, yang diperlukan adalah regulasi dan insentif yang menarik orang untuk berkontribusi dalam penggunaan energi hijau," katanya.
Pertumbuhan berkelanjutan
Dengan memanfaatkan kekuatannya, subholding PLN yang secara aktif memperluas lini bisnisnya di luar listrik, yang dikenal sebagai "Beyond kWh," ini telah berhasil mencapai pertumbuhan pendapatan yang eksponensial. PLN Icon Plus mencatat pendapatan sebesar Rp4 triliun pada 2022, naik dari Rp3,5 triliun pada tahun sebelumnya.
Ari menyatakan bahwa pendapatan perusahaan terus meningkat, dengan kenaikan 16% dari 2021 ke 2022 dan peningkatan 30% lebih lanjut dari 2022 ke 2023. Target untuk tahun berikutnya adalah peningkatan sebesar 40%, dengan tujuan pertumbuhan dua digit setiap tahunnya.
"Kami akan terus berusaha untuk meningkatkan permintaan dengan solusi bundling unik kami yang saya percaya sulit bagi orang lain untuk menirunya. Ke depan, kami akan lebih menekankan solusi hijau ini. Oleh karena itu, kontribusi panel surya atap diharapkan menjadi penyumbang terbesar dan kami bertujuan meningkatkannya dari aspek tersebut,” katanya.