Bagaimana Metland Indonesia menghadapi melemahnya daya beli perumahan
Perusahaan real estat itu terus berkembang menghadirkan tempat tinggal yang menarik bagi konsumen dengan harga, konsep 'rumah tumbuh', dan fitur yang berkelanjutan.
Penurunan daya beli properti pasca pandemi mungkin menjadi tantangan besar yang harus dihadapi pengembang, namun keinginan masyarakat Indonesia untuk membeli rumah tetap kuat.
Menurut Wahyu Sulistio, Direktur PT Metropolitan Land Tbk. (Metland), kompleksitas tantangan yang dihadapi industri, adalah mulai dari PHK perusahaan hingga inflasi dan kenaikan harga material akibat konflik di Eropa Timur. Namun rumah tetap menjadi salah satu kebutuhan utama masyarakat Indonesia.
Faktanya, rumah tapak masih menjadi primadona pasar hunian, kata Wahyu. Eksekutif Metland tersebut menjelaskan bahwa rumah tapak memiliki keunggulan karena mewujudkan konsep rumah tumbuh, di mana konsumen dapat menambah ruang sesuai kebutuhan.
Pandangan Wahyu tersebut sejalan dengan temuan situs pencarian rumah, Lamudi.co.id, yang mencatat peningkatan pencarian properti online sebesar 9% pada akhir 2022, meskipun adanya suku bunga ditetapkan tinggi yang diumumkan oleh Bank Indonesia. Dari temuan tersebut, rumah tapak menjadi target pencarian yang dominan dengan 76% data pencarian dari Juni hingga Desember 2022.
“Lalu pertanyaannya adalah bagaimana menghadapi permintaan yang tinggi dengan daya beli yang rendah? Jadi yang kami lakukan adalah menyesuaikan agar kami dapat menghadirkan produk yang lebih terjangkau dengan menyasar segmen menengah, menengah ke bawah, dan sedikit menengah ke atas,” kata Wahyu kepada Real Estate Asia.
Strategi Metland
Mengingat kondisi keuangan konsumennya, Metland telah menerapkan pendekatan strategis untuk menjawab kebutuhan mereka di pengembangan area tertentu. Perusahaan telah merancang produk dengan harga jual yang lebih rendah, berdasarkan kondisi konsumen Metland yang kebanyakan merupakan karyawan dengan pendapatan bulanan tetap.
“Pertama, kami membuat bangunan yang compact dengan ruang yang cukup sehingga penghuni dapat merenovasinya di masa mendatang. Bangunan yang compact membuat harga jual tetap terjangkau,” kata Wahyu. Beberapa produk properti yang ditawarkan Metland antara lain hunian dengan luas LB30/LT60 meter persegi dan LB35/LT72 meter persegi.
Perusahaan juga menghadirkan konsep rumah tumbuh dalam proyek-proyeknya. Alhasil, meski luas bangunannya kecil, penghuni bisa menambah ruang ke atas dan ke samping dengan harga yang lebih terjangkau.
Karena sebagian besar konsumen Metland menggunakan sistem KPR atau Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dalam mendapatkan rumah, perusahaan pun memberikan kemudahan mulai dari cicilan uang muka (DP) dan subsidi DP, hingga beberapa promo seperti free Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB), Akta Jual Beli (AJB), dan ketentuan KPR.
Cara menarik konsumen
Selain memberikan kemudahan dalam melakukan pembayaran dan berusaha memberikan produk yang terjangkau bagi konsumen, Metland juga menawarkan berbagai kemudahan untuk menarik konsumen.
Wahyu mengatakan Metland menyediakan fasilitas umum bagi penghuni untuk dapat melakukan aktivitas outdoor, mendirikan clubhouse, dan dekat dengan toko-toko F&B. Setiap rumah juga didesain dengan ruang serbaguna yang dapat menjadi tempat penghuni untuk bekerja sebagai jawaban atas tren work from anywhere saat ini.
Selain itu, Metland menawarkan fasilitas berupa akses moda transportasi umum seperti commuter line. Salah satu perumahannya, Metland Cibitung di Bekasi, Jawa Barat, diposisikan sedemikian rupa sehingga memudahkan penghuninya dalam melakukan aktivitas yang mengharuskan mereka bepergian.
Metland Cibitung juga mewujudkan prinsip keberlanjutan Metland dengan memiliki fasilitas pengolahan sampah plastik. “Kami juga telah menyiapkan Water Treatment Plant dan kami juga telah menerapkan lampu menggunakan sel surya dan bahan bangunan ramah lingkungan di perumahan kami, seperti di Metland Cibitung dan Metland Cikarang,” kata Wahyu.
Sisi lain Metland yang menarik konsumen adalah penjualannya yang inovatif melalui promosi iklan dan strategi pemasaran digital di media sosial seperti YouTube, Twitter, dan Instagram. “Pemasaran ini cukup efektif dalam meningkatkan brand awareness Metland, namun transaksi masih sering dilakukan secara tatap muka karena membeli rumah merupakan pertimbangan panjang yang melibatkan banyak anggota keluarga,” kata Wahyu.
Target 2023
Pada kuartal pertama 2023, Metland memperoleh pendapatan usaha sebesar Rp322,4 miliar dan laba bersih sebesar Rp68,2 miliar. Keduanya naik masing-masing 30% dan 11% dari periode yang sama tahun lalu.
Tahun ini, perusahaan menargetkan marketing sales yang terdiri dari pre-sales dan pendapatan berulang senilai Rp1,8 triliun.
Akuisisi Metland pada kuartal pertama 2023 terdiri dari penjualan residensial dan pendapatan berulang. Proyek eksisting seperti Metland Puri dan Metland Cibitung menjadi kontributor pendapatan dari penjualan di kuartal I, sedangkan pendapatan berulang diperoleh dari pusat perbelanjaan dan unit hotel milik Metland.
Saat ini, perusahaan telah siap untuk sepenuhnya mengembangkan proyek residensial yang sudah ada seperti Metland Puri di Jakarta Barat dan Metland Cibitung serta menyiapkan proyek residensial baru yaitu Metland Cikarang dan proyek yang dibangun dengan konsep aerocity yaitu Metland Kertajati.
$1= IDR14.949